Luwu Timur, Jurnalis Online, -Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dalam hal ini Bidang Kebudayaan Ikut Berpartisipasi dalam Sulsel Menari 2024 yang berpusat di CPI Lego-lego Makassar, Selasa (11/06/2024).
Kegiatan ini dalam rangka memecahkan rekor penari terbanyak yang akan dicatat dan didokumentasikan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) yang melibatkan seribu pelajar di setiap wilayah kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Bidang Kebudayaan, Zulhidayah mengatakan, salah satu upaya dalam melaksanakan amanah Undangan-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan Kebudayaan yang dituangkan dalam Visi Kabupaten Lutim yakni berkelanjutan dan lebih Maju berlandaskan Nilai Agama dan budaya.
“Disdikbud dalam hal ini Bidang Kebudayaan senantiasa melakukan pelestarian, pengembangan dan pembinaan terhadap seni budaya yang ada di Kabupaten Lutim,” jelas Zulhidayah.
“Salah satunya adalah Tarian Riringgo ini yang telah mendapatkan pengakuan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan, Nadiem Makarim pada wbtb 2020 dan kami tampilkan dalam SulSel Menari di CPI Lego-Lego Makassar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kabid Kebudayaan menjelaskan bahwa Lutim menampilkan 6 jenis hiburan yakni; 1. Tarian Momaani (Kemenangan) oleh Sanggar Seni Iniato Sorowako, 2. Tarian Monsowi (Panen Padi di Ladang) dari Sanggar Seni Iniato, 3. Lagu Tompeasa Aroa oleh Vokal grup Sanggar seni Iniato, 4. Tarian Molanda Mohulo oleh Sanggar Seni Momoiko SP UPT SMPN 1 Wasuponda, 5. Tari Riringgo (Rintangan/tantangan) oleh Sanggar Seni Momoiko SP.UPT SMPN 1 Wasuponda dan 6. Dero.
“Dari beberapa tarian yang dipersembahkan, kami melibatkan langsung 28 penari dari sekolah terpilih dalam Sulsel menari 2024, dimana diakhir tarian ini ditutup dengan dero bersama yang mengundang antusiasme penonton untuk ikut bergabung,” ungkap Zulhidayah.
Olehnya itu, sebagai Kabid Kebudayaan, Zulhidayah berharap agar generasi mudah semakin banyak yang memiliki bakat untuk melestarikan budaya serta adat istiadat.
“Karena kita tahu bahwa budaya dan adat istiadat hampir hilang seiring dengan berubahnya gaya hidup modernisasi saat ini, sehingga kami akan berencana melaksanakan event festival tahun 2025,” tutupnya.
Turut hadir, Inspektur, Salam Latief, Sekretaris Dekranasda sekaligus Sekretaris Dinas Kelautan Lutim dan Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian (Disdagkop-UKMP). (dew/ikp-humas/kominfo-sp/*)