Luwu Timur, Jurnalisonline, -SMAN 10 Luwu Timur di Desa Kertoraharjo, Kecamatan Tomoni Timur, sukses menggelar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema “Makananku Budayaku”. Kegiatan tersebut diikuti oleh siswa kelas 11, dengan beragam kuliner lokal khas Luwu Timur dipamerkan dan dijual di stan-stan yang ada di halaman sekolah yang berlangsung pada Selasa, (12/11/2024).
Camat Tomoni Timur, Yulius, hadir untuk membuka kegiatan tersebut. Ia menggunting pita sebagai tanda dimulainya acara, didampingi oleh Kepala UPT SMAN 10 Lutim, Imam Sofi’i, Ketua Komite Sekolah Nyoman Sugiana, serta para guru dan pendamping.
Dalam sambutannya, Yulius memberikan apresiasi kepada SMAN 10 Lutim atas inisiatif ini.
“Kegiatan ini penting untuk melatih kreativitas siswa dan menyiapkan mereka menghadapi masa depan. Apresiasi tinggi saya sampaikan kepada seluruh guru dan kepala sekolah yang telah memberi ruang bagi siswa untuk berkreasi,” ujarnya.
Menurut Yulius, tema Makananku Budayaku sangat relevan dengan keragaman budaya di Kecamatan Tomoni Timur. Ia menyebut bahwa kuliner lokal seperti Kapurung dan Barobbo tak kalah enak dan menarik jika dibandingkan dengan makanan modern.
“Di Luwu Timur ini, banyak kuliner yang bisa dibanggakan. Kegiatan seperti ini harus terus dilakukan agar budaya lokal tetap hidup,” katanya.
Sementara, Kepala SMAN 10 Lutim, Imam Sofi’i, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari Kurikulum Merdeka yang menerapkan P5 dengan tema berbeda setiap semester.
“Untuk semester ini, kami fokus pada kearifan lokal dalam bentuk kuliner dengan tema Makananku Budayaku. Tujuannya, menggali potensi siswa dan menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan mereka,” kata Imam.
Ia juga berterima kasih kepada Camat Tomoni Timur atas kehadirannya yang dianggap memberikan motivasi bagi siswa.
Dalam kegiatan ini, para siswa mendirikan berbagai stan kuliner, mulai dari jus buah, cendol, Kapurung, Barobbo, hingga Burasa. Semua kuliner tersebut dijual dengan harga terjangkau mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000 per porsi, dan banyak menarik minat pengunjung untuk mencicipi masakan khas Tomoni Timur.
Acara ini tak hanya memberikan pengalaman berwirausaha bagi siswa, tetapi juga menjadi ajang untuk mempromosikan kearifan lokal kepada masyarakat sekitar. (*)